Senin, 24 Maret 2014

Bambu dan Oksigen

Manusia bisa bertahan hidup tanpa beberapa jam dan mungkin beberapa hari tanpa air dan makanan, akan tetapi bagaimana dengan udara yang kita hirup yaitu gass oksigen? 1menit pun tanpa oksigen kita akan kita akan kewalahan dan bisa mati? Inilah nikmat tuhan yang patut kita syukuri, terlebih korelasinya dengan bambu. Bambu mempunyai kontribusi besar akan gass oksigen yang kita hirup sehari-hari, sebagai contoh Bambu pring Apus yang berdiameter 8cm menghassilkan 1,2Kg oksigen yang bisa dipakai untuk bernapas 2 orang, sedangkan satu rumpun bambu dapat mencapai 100batang, itu artinya bisa untuk kebutuhan 200orang bernapas. Maka di era Global warming ini,jika kita semangat menanam bambu tentu akan memberi kontribusi besar untuk diri sendiri dan orang lain,


Selamat menanam Bambu :)



Bambu dan Mitosnya

Bambu syarat makna akan mistis yang berkembang dimasyarakat, apalagi masyarakat Indonesia yang sangat mempercayai mitos dari leluhurnya dan leluhurnya lagi sudah mengerti bagaimana keangkeran bambu, Mitos Bambu yang berkembang dimasyarakat adalah "Pohon Bambu banyak setannya" hingga ada suatu tempat di Ibukota Jakarta yang bernama "Bambu Larangan" di Jakarta Barat mitosnya menurut cerita orang-orang tua diwilah ini pada waktu itu siapa yang menebang pohon bambu tanpa izin maka orang terebut akan meninggal dunia, tapi hal itu merupakan cerita yang turun-temurun saja.

Menurut Haji Jatnika Nanggamiharja Selaku Ketua Ikatan Bambu Nasional, mitos demikian tersebar di masyarakat karena orang tua jaman dulu tidak menginginkan tanaman bambu yang ada dipinggir sungai ditebangi oleh warga yang tidak bertaggungg jawab. Jauh sebelum longsor terjadi orang tua jaman dulu sudah mengetahui bahwa jika pohom bambu itu di tebangi oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab akan menyebabkan longsor, oleh karena itu disebarkan desas desus tentang "pohon bambu sarang setan" cerita ini semata-mata disebar agar masyarakat dikala itu tidak menebangi tanaman bambu sembarangan. Hingga saat ini cerita itu telah mendarah daging dan menjadi mitos dalam masyarakat.